Esensi
Analisis Web
Definisi
Arti kata Esensi menurut KBBI adalah hakikat; inti; hal yang pokok. Sedangkan
arti kata Analisis Web adalah pengukuran, pengumpulan, analisis, dan pelaporan data
web untuk tujuan memahami dan mengoptimalkan penggunaan web. Sehingga arti
kata Esensi Analisis Web adalah hakikat
atau hal inti dari pengukuran, pengumpulan, analisis, dan pelaporan data web
yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi dari sebuah website. Metodologi adalah cara-cara yang
digunakan oleh seseorang secara rutin dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Maka
dapat dibuat kesimpulan bahwa Metologi Analasis
Web adalah sebuah langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan pengukuran,
pengumpulan, analisis, dan pelaporan data web yang bertujuan untuk mengoptimalkan
kinerja website.
Metodologi paling klasik terdiri dari 5
fase yaitu :
1. Fase
requirement. mencari tahu apa yang dibutuhkan, tujuan dari suatu proyek
pengembangan aplikasi, dan seperti apa hasil yang diinginkan.
2. Fase
analisa. memutuskan seperti apa aplikasi yang ingin dibuat, feature apa saja
yang diperlukan, masalah yang kemungkinan dihadapi, apa saja yang diperlukan
dalam proses pengembangan, dsb.
3. Fase
perancangan. membuat rencana atau rancangan mengenai aplikasi yang akan dibuat
berdasarkan hasil analisa sebelumnya.
4. Fase
pengembangan. tahapan implementasi hasil dari analisa dan perancangan. Pada
tahapan ini juga dilakukan pengujian terhadap suatu fungsi apakah telah
berjalan sesuai yang diinginkan.
5. Fase
installasi. setelah memastikan bahwa semua fungsi telah berjalan baik dan telah
memenuhi kriteria yang diinginkan pada fase requirement maka aplikasi akan si
setup pada server atau komputer yang akan digunakan untuk menjalankan aplikasi
ini
Analisis
Web, juga dikenal sebagai analisis lalu lintas atau pengendalian Web, berfungsi
untuk meningkatkan efisiensi dan memantau kesuksesan situs web jangka panjang.
Ini adalah metode untuk merekam dan mengevaluasi informasi tentang perilaku
pengunjung, serta menghitungnya menjadi data statistik (KPI). Dari metrik
kinerja ini, tindakan yang tepat kemudian dapat diturunkan yang dimaksudkan
untuk menghasilkan perkembangan positif tergantung pada tujuan dari operator
situs web.
Dasar-
dasar analisis website
1. KPI (Key
Performance Indicator) adalah
informasi statistik yang hanya memiliki signifikansi nyata jika dibandingkan
dengan data spesifik atau industri sebelumnya. Ini harus dipertimbangkan dalam
jangka waktu yang wajar agar bisa melihat perubahan sebagai tren dan bukan
sebagai fluktuasi sehari-hari biasa. Namun, analisis reguler direkomendasikan
untuk melakukan tindakan tepat waktu berdasarkan data statistik utama dengan
tren negatif.
2. Paling banyak
dilihat, informasi penting lainnya, yang ditentukan oleh analisis web, adalah
lalu lintas. Dengan demikian, efek dari kampanye periklanan yang telah
diterapkan tidak hanya mencerminkan peningkatan penjualan, namun juga pada
peningkatan lalu lintas.
3. Durasi kunjungan, selain pengembangan jumlah
kunjungan, dimungkinkan untuk menganalisis perilaku pengguna. Durasi kunjungan
di situs web, yang juga dideteksi oleh analisis web, merupakan indikator
kepuasan pelanggan, dan bisa dijadikan insentif untuk membuat situs lebih
user-friendly.
4. Jalur
pengguna yang popular, Kelemahan dari sebuah situs web mungkin terungkap karena analisis
tersebut akan mengungkapkan informasi spesifik mengenai subpages masing-masing.
Dengan demikian, jalur dan urutan pengguna kliknya dapat dilacak dan jika
aplikasi berhasil bahkan dapat dipengaruhi dan dikendalikan.Untuk menggambarkan
data yang diperoleh terkait dengan topik tertentu, berbagai statistik dapat
dihasilkan yang memberikan nilai informatif dengan kejelasan.
5. Nilai halaman menunjukkan
seberapa berharganya sebuah halaman sehubungan dengan tindakan yang dilakukan
oleh pengunjung yang mengikutinya. Dalam kasus ideal ini mungkin merupakan
transaksi, konversi atau pembangkitan timbal.
6. Klasifikasi
Pengunjung, Bagi operator toko online, analisis web memberikan rincian
pengunjung berdasarkan minat beli. Mayoritas pengunjung akan meninggalkan situs
tanpa menyelesaikan pembelian. Alasannya adalah mereka sering menjadi pelanggan
baru yang belum siap untuk berkomitmen membeli produk yang tidak biasa.
Tujuan dari Analisis Web
Banyak
statistik kunci dihitung dan diamati sebagai bagian dari analisis web secara
umum. Masing-masing indikator ini merupakan insentif untuk mengambil tindakan
terhadap perbaikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi operator situs web
untuk fokus pada tujuan utama mereka dan menetapkan prioritas dengan benar.
Jika demikian, maka pengenalan yang konsisten dan cepat dari ukuran yang
ditargetkan adalah mungkin.
Analisis website secara makro dapat dipahami sebagai
seperangkat metodologi strategis yang diterapkan untuk memaksimalkan aktivitas
online dan e-commerce. Analisis Website mengekstrak dan mengkategorikan data
kualitatif dan kuantitatif untuk mengidentifikasi dan menganalisa pola dan tren
di dalam dan di luar website. Teknik dan persyaratan analitik bervariasi sesuai
dengan kebutuhan organisasi. Layanan analisis website dapat dilengkapi dengan
sumber terkait, termasuk tingkat respons pemasaran email, surat langsung, data
penjualan dan data kinerja situs web.
Analisis Website secara mikro dikenal sebagai proses
menganalisis perilaku pengunjung ke situs Website. Penggunaan analisis Website
dikatakan memungkinkan bisnis menarik lebih banyak pengunjung, mempertahankan
atau menarik pelanggan baru untuk barang atau jasa, atau untuk meningkatkan
jumlah rupiah yang dihabiskan setiap pelanggan. Jika jumlah penjualan
adalah satu-satunya metrik anda, maka anda akan kesulitan mendiagnosis masalah
yang terjadi sebelum penjualan. Misalnya, kurangnya penjualan bisa memberi
kesan adanya masalah konversi atau mungkin tidak ada yang mengunjungi situs
Anda. Pada tingkat paling dasar, analisis situs web Anda dapat memberi tahu
Anda berapa banyak orang yang mengunjungi situs Anda. Tapi juga bisa memberi
tahu Anda bagaimana mereka sampai di sana dan apa yang mereka lakukan begitu
mereka tiba.
Tujuan dari analisis website secara umum
antara lain :
1.
Tingkatkan
jumlah pengunjung.
2.
Kesetiaan
pelanggan.
3.
Menjaga
pengunjung di website selama mungkin.
4.
Meningkatkan
konversi.
5.
Meningkatkan
kepuasan pelanggan.
6.
Mengendalikan
kesuksesan periklanan.
7.
Meningkatkan
pendapatan dengan menjual.
Kualitas Pengukuran Suatu Website
Kualitas pengukuran suatu website terdiri
dari 2 yaitu : ServQual dan WebQual.
ServQual
ServQual
adalah salah satu metode untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap
layanan yang diberikan. Metode ServQual memperhatikan harapan pelanggan
mengenai layanan yang akan diterimanya (expectation) dan layanan yang telah
diterimanya (perception). Menurut Tjiptono (2005) service quality adalah suatu
tingkat keunggulan yang diharapkan dimana pengendalian atas tingkat keunggulan
tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan [12].
Berikut ini adalah dimensi-dimensi dari
ServQual :
1.
Reliability
: kemampuan untuk memberikan jasa dengan segera dan memuaskan.
2.
Responsiveness
: kemampuan untuk memberikan jasa dengan tanggap.
3.
Assurance
: kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf,
bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan.
4.
Emphaty :
kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan
pelanggan.
5.
Tangibles
: fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
WebQual
WebQual
merupakan salah satu metode pengukuran kualitas website yang dikembangkan oleh
Stuart Barnes dan Richard Vidgen (1998) berdasarkan persepsi pengguna akhir
(end-user). WebQual adalah “...structured and disciplined process that provide
a means to identify and carry the voice of the customer through each stage of
product and or service development and implementation” yang artinya WebQual
adalah proses terstruktur dan disiplin yang menyediakan sarana untuk
mengidentifikasi dan membawa suara pelanggan melalui setiap tahap pengembangan produk
dan atau jasa dan pelaksanaanya [11].
Berikut ini adalah dimensi-dimensi dari
WebQual :
1.
Usability
Quality : Persepsi pengguna terhadap kemudahan dibaca dan dipahami, serta kemudahan
beroperasi dan bernavigasi.
2.
Information
Quality : Persepsi pengguna terhadap informasi yang disediakan sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan, selalu up-to-date dan akurat, serta informasi yang dapat dipercaya,
relevan, mudah dibaca, dan dipahami.
3.
Service
Interaction Quality : Persepsi pengguna terhadap semua proses layanan dapat diselesaikan
secara online, proyeksi gambar sesuai dengan situs pemerintah, serta penggunaan
situs sebagai sarana interaksi alternatif yang keamanannya lebih baik.
Metode WebQual
WebQual
merupakan metode pengukuran kualitas Website berdasarkan persepsi pengguna akhir.
WebQual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa interaksi
dalam penyusunan dimensi dan butir pertanyaannya dengan metodologi Quality
Function Deployment (QFD) yang merupakan sebuah sarana untuk mengidentifikasi
dan membawa suara pelanggan melalui setiap tahap pengembangan produk dan juga
jasa.
Kualitas
penggunaan meliputi, kemudahan untuk dipelajari, kemudahan untuk dimengerti situs
dalam pemberian informasi yang diharapkan pengguna, kemudahan untuk ditelusuri
dalam pencarian informasi, kemudahan dalam pengoperasian situs bagi pengguna,
kemudahan dalam sistem navigasi memberikan pengalaman baru tentang informasi
yang dibutuhkan pengguna, WebQual menggunakan tiga parameter, yaitu :
1.
Kualitas informasi dari penelitian sistem
informasi.
2.
Interaksi
dan kualitas layanan dari penelitian kualitas sistem informasi, e-commerce, dan
pemasaran.
3.
Usability
dari human-computer interaction.
Esensi analisis website terdiri dari
4 point yaitu Collection of data, Processing of data into information, Developing
Key Performance Indicators (KPI) , dan Formulating online strategy.
1.
Pengumpulan data (Collection of data)
Pengumpulan data bertujuan untuk mengetahui website yang kita
buat sesuai dengan ekspetasi pengguna. Dalam tahapan pengumpulan data dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
a.
Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.Para
ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi.Mursall (1995) menyatakan bahwa
“through observation, the researcher learn about behavior and the meaning
attached to those behavior” melalui observasi, peneliti belajar tentang
perilaku, dan makna dari perilaku tersebut(Nasution (1998)).
Sanafiah Faisal (1990) membedakan observasi menjadi
observasi berpartisifasi (participant observastion), Observasi secara
terang-terangan dan tersamar (overt observastion and covert observastion),
observasi yang tak berstruktur (unstructured observation), masing-masing tipe
dan jenis observasi tersebut digunakan sesuai dengan karakteristik objek
material sumber data penelitian.
b.
Kuesioner
Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2010: 199). Kuesioner efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.
Kuesioner cocok digunakan apabila jumlah responden cukup besar dan tersebar di
wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau
terbuka.
c.
Interview
Wawancara adalah suatu tanya jawab secara tatap muka yang dilaksanakan
oleh pewawancara dengan orang yang diwawancarai untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan. Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai berikut: “a
meeting of two persons to exchange information and idea through question and
responses, resulting in-communication and joint construction of meaning about a
particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam topik tertentu.
Wawancara menurut
Satori & Komariah (2011: 130) adalah suatu teknik pengumpulan data untuk
mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan
atau tanya jawab. Sugiyono (2010: 194) menjelaskan bahwa wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
kecil/sedikit.
d.
Dokumen
Dokumen adalah merupakan catatan peristiwa yang
telah lalu.Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya menumental dari
seseorang lainnya.Dokumen yang berbentuk tulisan, misalnya catatan harian,
sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan,
kebijakan.Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa,
film, video, CD, DVD, cassete, dan lain-lain.Dokumen yang berbentuk karya
misalnya karya seni, karya lukis, patung naskah, tulisan, prasasti dan lain
sebagainya.
Secara interpretatif dapat diartikan bahwa dokumen
merupakan rekaman kejadian masa lalu yang ditulis atau dicetak, dapat merupakan
catatan anekdotal, surat, buku harian dan dokumen-dokumen. Dokumen kantor
termasuk lembaran internal, komunikasi bagi publik yang beragam, file siswa dan
pegawai, diskripsi program dan data statistik pengajaran. Nasution menjelaskan
bahwa:” ada sumber yang non manusia (non human resources), antara lain adalah
dokumen, foto dan bahan statistik.
e.
Tes
Tes digunakan untuk
mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan obyek yang diteliti
(Arikunto, 2006: 223). Sumber yang
dikenai tes bukan hanya manusia. Misalnya binatang, mesin mobil, dll. Contoh:
Jika seekor anjing pelacak akan digunakan sebagai pembantu polisi untuk
mendeteksi narkoba, dia dites dulu apakah kiranya memiliki kecerdasan dan
penciuman yang tajam, sehingga ada kemungkinan untuk dilatih. Selama dan
sesudah latihan berlangsung, anjing tersebut dites lagi berkali-kali untuk
diketahui seberapa tinggi peningkatan kemampuannya.
Pengumpulan data ini sangat
penting dalam analisis website dikarenakan jika kita melewatkan tahapan ini
kita tidak akan bisa mendapatkan informasi yang dapat mengoptimalkan kinerja
website kita. Data-data tersebut dapat diolah menjadi suatu informasi yang
berguna dalam pengembangan sebuah website yang baik dan optimal.
2.
Memproses
Data Menjadi Informasi (Processing of Data Into Information)
Tujuan
kita mengumpulkan data adalah untuk mendapatkan informasi. Informasi adalah
suatu data yang telah diolah. Dalam pengolahan data menjadi informasi dapat dilakukan secara manual maupun dengan sistem
komputerisasi melalui berbagai aplikasi pengolah data. Proses pengolahan data
seperti memasukkan dan mengambil data dari dan ke media penyimpanan memerlukan
perangkat lunak semacam sistem manajemen basis data.
Secara umum proses pengolahan data menjadi informasi melalui
tiga tahapan dasar yaitu input, proses, output. Tiga tahapan dasar tersebut
dikembangkan sebagai berikut.
a.
Penghimpunan
dan Pencatatan Data
Tahapan ini berhubungan dengan proses
pengumpulan atau penghimpunan data yang biasanya merupakan proses pencatatan
(recording) data ke dokumen dasar atau formulir. Penghimpunan data dapat
diperoleh melalui formulir-formulir yang sudah dibuat sebelumnya, seperti
formulir penerimaan siswa baru, formulir pasien rumah sakit, formulir pengajuan
pembukaan rekening bank dan lain sebagainya.
Tahapan penghimpunan dan pencatatan data melalui komputerisasi dapat
dilakukan dengan cara melakukan input data melalui aplikasi atau perangkat
lunak yang digunakan. Tahapan dari cara kerja sistem komputer ini adalah data
yang telah didapatkan dan dikumpulkan dimasukkan oleh pemakai atau pengguna
pada perangkat input, kemudian dengan metode tertentu data yang diinputkan
diolah atau diproses oleh perangkat proses dan selanjutnya dihasilkan informasi
oleh perangkan keluaran (output device).
b.
Pengklasifikasian
Data
Setelah tahapan penghimpunan dan pencatatan data maka tahapan
selanjutnya adalah pengklasifikasian data. Dalam tahapan ini, data diberi
identitas atau diklasifikasikan. Identifikasi tersebut dapat dilakukan untuk
suatu kelompok atau beberapa kelompok dari data tersebut sehingga nantinya
merupakan karakteristik dari data yang bersangkutan.
c.
Sorting
Data (Penyusunan Data)
Setelah data-data yang diolah diberikan identifikasi seperti diatas,
maka data tersebut mungkin perlu diatur atau disusun sedemikian rupa, contohnya
mengurutkan data berdasarkan kode klasifikasinya, berdasarkan nama, tanggal,
dan lain sebagainya. Proses ini dinamakan sorting.
d.
Calculating
(Perhitungan)
Tahapan ini data dihitung atau dikalkulasi seperti pelaksanaan
perhitungan atau disebut juga calculating.
e.
Summarizing
(Penyusunan Laporan)
Untuk memungkinkan dilakukan analisis terhadap data atau informasi yang
dihasilkan, diperlukan penyimpulan atau pembuatan rekapitulasi laporan sesuai
dengan keinginan pemakai informasi.
f.
Storing
(Penyimpanan)
Storing atau penyimpanan data dan informasi yang sejenis kedalam file
untuk referensi dimasa yang akan datang perlu dilakukan. Media penyimpanan ini
terdiri dari beberapa macam, disesuaikan dengan metode dan peralatan yang
dipakai dalam sistem pengolahan data, seperti disk, kartu, dan dokumen. Dapat
juga disimpan pada dunia maya.
g.
Retrieving
(Pencarian)
Di dalam file yang disimpan, pencarian data atau retrieving biasa
digunakan dengan cara penyimpanannya terutama jika pengolahan datanya
menggunakan komputer.
h.
Communicating
(Komunikasi)
Dalam proses pengolahan data menjadi informasi sampai informasi tersebut
dapat dipakai oleh user atau pengguna, maka diperlukan suatu komunikasi
sehingga mempermudah proses pengolahan data menjadi informasi.
i.
Reproducing
(Penggandaan)
Untuk
pengamanan apabila data hilang atau rusak, juga untuk keperluan perusahaan
lainnya bisa dilakukan dengan penggandaan menggunakan mesin fotocopy, disk
maupun magnetic tape. Penggandaan berarti proses, cara, perbuatan menggandakan.
Jadi, kata menggandakan berarti usaha memperbanyak atau melipatgandakan
beberapa kali dokuemn.
j.
Pendistribusian
Data
Pendistribusian data dan inromasi
dapat dilakukan bila data sudah digandakan. Penggandaan data tersebut dilakukan
agar data dapat dijadikan sebagai informasi bagi yang membutuhkannya.
Penggandaan dapat dilakukan melalui media penyimpanan seperti CD, DVD, maupun
melalui cetakan dan sebagainya. Hasil penggandaan data ini kemudian dibagikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data tersebut sebagai penunjang
pekerjaan.
3.
Mengembangkan
Kunci Indikator Kinerja (Developing Key Performance Indicator)
Key Performance Indicators (KPI) adalah
salah satu tool yang sangat penting
dalam mengelola kinerja karyawan, tim, maupun organisasi. Dengan KPI maka
aktivitas kerja karyawan, tim, dan organisasi dapat monitor berdasarkan aspek
kritis dalam proses bisnis untuk mencapai hasil yang diharapkan organisasi.
Menembangkan KPI bisa dimulai dengan melakukan cascading dari sasaran yang akan
dicapai perusahaan, atau bisa juga dikembangkan dari job
desc dan proses bisnis/kerja individu, tim, dan organisasi. Bahkan
kedua pendekatan tersebut dapat digabungkan jika menginginkan.
Kita
perlu memperhatikan tiga hal berikut, yaitu :
a.
Target, digunakan
sebagai tujuan utama dari penentuan indikator yang sesuai dengan keinginan
kita.
b.
Leading
Indicator, digunakan untuk mengetahui gambaran dan kemungkinan hasil ke
depannya.
c.
Lagging
Indicator, digunakan untuk mengetahui progres atau berjalannya target.
Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa KPI sangat penting dalam analisis suatu website karena dengan KPI kita
dapat membuat penilaian performa website kita dan
dapat kita kembangkan lagi agar lebih optimal.
4.
Perumusan
Strategi Online (Formulating Online Strategy).
Perumusan
strategi atau formulasi strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Hal ini
bertujuan untuk menyediakan website yang sesuai kebutuhan customer.
Ada
beberapa langkah yang perlu kita perhatikan :
a.
Identifikasi
lingkungan untuk masa depan. Tentukan maksud kita dalam mengoptimalkan website
untuk mencapai visi misi yang dicita-citakan oleh lingkungan itu.
b.
Lakukan
analisis lingkungan dalam maupun luar untuk mengukur kekuatan dan kelemahan
serta peluang kita dalam menjalani misi website dan meraih keunggulan bersaing.
c.
Rumuskan
faktor-faktor penting ukuran keberhasilan sesuai dengan perubahan lingkungan
yang dihadapi.
Tentukan
tujuan dan target terukur, identifikasi dan evaluasi alternatif strategi dan
rumuskan strategi terpilih untuk mencapai tujuan dan ukuran keberhasilan. Salah satu
cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan Teknik SEO(Search Engine
Optimization) agar website kita terdaftar di halaman awal suatu mesin pencarian
seperti Google, yahoo, dsb.
Referensi :
·
https://media.neliti.com/media/publications/174682-ID-analisa-strategi-e-marketing-dan-impleme.pdf
· Materi VClass KUALITAS PENGUKURAN WEBSITE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar